KemenP2MI Gelontorkan Anggaran Biaya Tambahan untuk Tingkatkan Kapasitas Pekerja Migran Indonesia Sektor Pertanian
-
BP3MI Nusa Tenggara Timur hadiri pembukaan pelatihan Plantation Worker yang diadakan SMK Pertanian Pembangunan (PP) Negeri Kupang (10/11/2025).
Kupang, KemenP2MI (24/11) - Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadiri pembukaan pelatihan Plantation Worker yang diadakan oleh SMK Pertanian Pembangunan (PP) Negeri Kupang di Aula SMK PP N Kupang pada Senin (10/11/2025).
Pelatihan ini merupakan program peningkatan kapasitas Calon Pekerja Migran Indonesia yang terlaksana melalui dukungan dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT) Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) dan diikuti oleh 60 peserta dari alumni dan masyarakat.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida mengapresiasi inisiatif dalam mempersiapkan calon tenaga kerja yang kompeten. Dia juga menegaskan pentingnya program peningkatan kapasitas seperti ini sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat kualitas Calon Pekerja Migran Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi atas inisiatif SMK PP N Kupang dalam mempersiapkan calon tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing baik di sektor Perkebunan, pertanian dan peternakan dalam penempatan kerja luar negeri,” ujar Hamida.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Kepala SMK PP Negeri Kupang, seluruh panitia pelaksana, serta para narasumber yang akan terlibat memberikan materi selama pelatihan berlangsung.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kupang menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam memperkuat kompetensi vokasi.
“Kegiatan ini merupakan komitmen SMK PP Negeri Kupang dalam memperkuat kompetensi vokasi serta meningkatkan kesiapan peserta menghadapi dunia kerja,” ungkapnya.
Pelatihan Plantation Worker ini dilaksanakan selama 16 hari, mulai tanggal 10 hingga 27 November 2025, dengan materi budidaya tanaman perkebunan, teknik pemeliharaan tanaman, manajemen panen dan pascapanen, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta penggunaan teknologi pertanian modern.
Selain teori, peserta juga akan mengikuti kegiatan praktik lapangan di kebun sekolah untuk memperkuat keterampilan teknis sesuai kebutuhan industri.
Melalui pelatihan ini, SMK PP Negeri Kupang berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang perkebunan dan pertanian, sekaligus mendukung program pemerintah dalam perlindungan dan pemberdayaan Calon Pekerja Migran Indonesia.** (Humas/BP3MI NTT)