Bali, KemenP2MI (18/10) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Wilayah Bali bersama Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia melaksanakan kegiatan seminar bertema “Seminar Kesehatan Mental: Jiwa yang Kuat dan Tangguh Menatap Masa Depan” pada tanggal 16 s.d. 18 Oktober 2025, bertempat di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari Pekerja Migran Indonesia Purna dan keluarga. Sebelum pelaksanaan seminar, peserta terlebih dahulu mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang difasilitasi oleh Puskesmas Kecamatan Tejakula sebagai bentuk dukungan program pemerintah dalam menghadirkan pelayanan perlindungan menyeluruh bagi mantan pekerja migran.

Seminar menghadirkan narasumber dari PLT Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, unsur psikologi dari Dinas Kesehatan, serta Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang membahas penguatan kesehatan mental, ketahanan psikologis, serta dukungan sosial bagi Pekerja Migran Indonesia purna dan keluarganya.

Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga, Hadi Wahyuningrum dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelayanan terhadap Pekerja Migran Indonesia tidak berhenti pada saat mereka pulang ke tanah air, namun juga harus memastikan keberlanjutan kesejahteraan mereka setelah masa penempatan.

“Pekerja Migran Indonesia adalah aset bangsa. Mereka telah memberikan kontribusi besar bagi keluarga dan negara, sehingga negara juga wajib hadir memastikan mereka tetap sehat, terlindungi, dan memiliki ruang pemulihan psikologis setelah kembali ke kampung halaman. Melalui kegiatan penguatan kesehatan mental seperti ini, kami berharap para Pekerja Migran Indonesia purna dapat lebih siap menatap masa depan dengan penuh keyakinan dan kesejahteraan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, KP2MI melalui BP3MI Wilayah Bali dan  Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan berkelanjutan, tidak hanya dalam aspek penempatan, namun juga pemulihan, penguatan keluarga, serta kesehatan fisik dan mental bagi para pahlawan migran. **(Humas/BP3MIBali)