BANDUNG – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat berkerja sama dengan GIZ Indonesia menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hasil Focus Group Discussion di Hotel Indigo Bandung pada Rabu (22/10/2025).

Kepala BP3MI Jawa Barat, Mulia Nugraha, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun luar negeri semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai prosedur dan berpihak pada kepentingan pekerja migran.

“Kami akan sampaikan hasil diskusi ini kepada pusat, dengan penekanan bahwa fokus tidak hanya pada angka penempatan, tetapi juga pada peningkatan kompetensi dan kemampuan,” ucap Mulia.

Perwakilan GIZ Indonesia, Makhdonal Anwar, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik antara GIZ, BP3MI Jawa Barat serta stakeholder terkait.

“Fokus kerja sama antara Indonesia dan Jerman mencakup berbagai aspek, khususnya di bidang ketenagakerjaan dan isu strategis terkait tata kelola penempatan atau migrasi tenaga kerja. Saat ini, Jerman menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil dengan kebutuhan mencapai sekitar 400 ribu pekerja diharapkan dengan penyampaian hasil FGD ini dapat mencapai target penempatan”, ucap Makhdonal.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber dari Fakultas Hukum Universitas Pasundan yang memaparkan temuan terkait kendala layanan yang dihadapi proses penempatan pekerja migran saat sebelum, selama dan setelah pemberangkatan. Paparan juga menyoroti kualitas layanan, kendala koordinasi lintas sektor, serta peran dinas tenaga kerja, sarana kesehatan, dan imigrasi dalam mendukung proses penempatan.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi forum terbuka yang diikuti oleh perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung serta perwakilan P3MI. Melalui forum ini, disusun pemetaan kendala layanan, evaluasi layanan, serta rencana strategis untuk pemenuhan target penempatan Pekerja Migran Indonesia di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Adanya kegiatan FGD ini diharapkan penyedia layanan dapat menggunakan masukan tersebut sebagai dasar penyusunan kebijakan dan program strategis guna memperkuat sistem penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). (Humas/BP3MI Jabar)

-