Monday, 3 November 2025
logo

Berita

Berita Utama

4.538 Calon Pekerja Migran Ikuti Skill Test Program G to G Sektor Manufaktur ke Korea Selatan

-

00.11 1 November 2025 148

4.538 Calon Pekerja Migran Ikuti Skill Test Program G to G Sektor Manufaktur ke Korea Selatan

Semarang, KP2MI (1/11) — Sebanyak 4.538 calon Pekerja Migran Indonesia dari 29 provinsi mengikuti skill test Ubiquitous Based Test (UBT) umum sektor manufaktur untuk program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, yang diselenggarakan di Semarang pada 1–5 November 2025.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari ujian bahasa Korea EPS-TOPIK yang diikuti oleh 38.263 peserta sejak 25 Juli hingga 3 Oktober 2025. Dari jumlah tersebut, hanya 11,9 persen atau 4.538 orang yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tahap skill test, terdiri dari 3.553 laki-laki dan 985 perempuan.

Mayoritas peserta merupakan lulusan SLTA, disusul lulusan SLTP, Diploma, dan Strata 1. Ujian ini menjadi tahapan penting bagi calon pekerja migran untuk membuktikan kemampuan fisik, keterampilan dasar, serta wawasan kerja sesuai standar Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea).

Tahapan ujian meliputi wawancara langsung dengan tim HRD Korea, tes fisik seperti kekuatan genggaman dan punggung, serta uji kemampuan dasar dan keterampilan khusus sesuai ketentuan panitia. Peserta juga dinilai dari sikap kerja, kemampuan berbahasa Korea dasar, dan pemahaman keselamatan kerja.

Direktur Penempatan Pemerintah, Dyah Rejekiningrum, menyampaikan bahwa minat masyarakat untuk bekerja ke Korea Selatan sangat tinggi karena daya tariknya yang luar biasa.

“Kesempatan kerja di Korea Selatan memang luar biasa. Bahkan, lulusan SMP pun bisa memperoleh gaji sekitar Rp 23 juta per bulan. Ini menjadi peluang besar bagi mereka yang mau bekerja keras dan disiplin,” ujar Dyah.

Ia menambahkan, pelaksanaan skill test di Semarang berlangsung dengan dua sesi setiap hari hingga 5 November. Dyah menegaskan bahwa peserta yang telah mencapai tahap ini telah melewati proses panjang yang tidak mudah, baik dari sisi tenaga, waktu, maupun biaya.
“Sampai di tahap ini bukan hal yang mudah. Karena itu, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan ikuti ujian dengan sungguh-sungguh,” pesannya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penempatan, Ahnas, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas semangat peserta yang telah menempuh berbagai tahapan hingga tiba di fase skill test. Ia menegaskan bahwa kelulusan ujian ini belum menjamin penempatan langsung ke Korea Selatan, karena masih diperlukan proses lamaran dan persetujuan HRD Korea sebelum masuk ke daftar tunggu (roster).

“Perjuangan kalian belum berakhir. Tetap fokus dan semangat, karena setelah tahap ini masih ada proses lamaran, persetujuan HRDK, hingga menunggu dipilih oleh pemberi kerja di Korea Selatan,” ujar Ahnas.

Sebagai penutup, Ahnas berpesan agar seluruh peserta tetap tenang, fokus, dan percaya diri menghadapi ujian. * (Humas/CLN)