Bandung, KP2MI (27/11) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat menerima kunjungan kerja Delegasi Pemerintah Filipina bersama International Organization for Migration (IOM) Filipina pada Kamis (27/11/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pertukaran informasi mengenai pendekatan strategis Indonesia dalam tata kelola migrasi, khususnya terkait fasilitasi jalur migrasi reguler.

Tiba di Kantor BP3MI Jawa Barat, Delegasi Filipina meninjau langsung proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas loket, mulai dari penerimaan dokumen hingga mekanisme pelayanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Kepala BP3MI Jawa Barat, Mulia Nugraha, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Sri Andayani kemudian menyampaikan paparan terkait kondisi penempatan Pekerja Migran Indonesia asal Jawa Barat.

“Pada saat ini, Provinsi Jawa Barat menempati posisi tiga besar wilayah dengan jumlah penempatan pekerja migran terbanyak di Indonesia, di mana Taiwan merupakan negara penempatan terbanyak,” ujar Mulia.

Ia juga menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia, terutama dengan wilayah kerja Jawa Barat yang sangat luas.

“BP3MI Jawa Barat menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan program pelindungan Pekerja Migran Indonesia, di antaranya dari segi jumlah pegawai, pengaduan kasus, rendahnya literasi masyarakat tentang migrasi aman, serta masih ditemukannya praktik calo ilegal,” tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara Delegasi Filipina dan tim BP3MI Jawa Barat mengenai praktik terbaik penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Diskusi ini menjadi wadah bagi kedua pihak untuk bertukar pengalaman sekaligus memperkuat pemahaman terkait tata kelola migrasi di masing-masing negara.

Sri Andayani, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. “Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan Delegasi Filipina ke kantor KP2MI dan BP3MI Jawa Barat. Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama dua negara dalam tata kelola migrasi,” ujar Sri.

Sebelumnya pada hari yang sama, BP3MI Jawa Barat juga mendampingi Delegasi Pemerintah Filipina dan IOM Filipina mengunjungi Desa Migran Emas di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Delegasi diterima oleh Staf Ahli Bupati Bandung Barat, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Barat, serta Kepala Desa Kertamulya. ***(Humas/BP3MI Jawa Barat)

Bandung, KP2MI (27/11) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat menerima kunjungan kerja Delegasi Pemerintah Filipina bersama International Organization for Migration (IOM) Filipina pada Kamis (27/11/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pertukaran informasi mengenai pendekatan strategis Indonesia dalam tata kelola migrasi, khususnya terkait fasilitasi jalur migrasi reguler.

Tiba di Kantor BP3MI Jawa Barat, Delegasi Filipina meninjau langsung proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas loket, mulai dari penerimaan dokumen hingga mekanisme pelayanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Kepala BP3MI Jawa Barat, Mulia Nugraha, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Sri Andayani kemudian menyampaikan paparan terkait kondisi penempatan Pekerja Migran Indonesia asal Jawa Barat.

“Pada saat ini, Provinsi Jawa Barat menempati posisi tiga besar wilayah dengan jumlah penempatan pekerja migran terbanyak di Indonesia, di mana Taiwan merupakan negara penempatan terbanyak,” ujar Mulia.

Ia juga menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia, terutama dengan wilayah kerja Jawa Barat yang sangat luas.

“BP3MI Jawa Barat menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan program pelindungan Pekerja Migran Indonesia, di antaranya dari segi jumlah pegawai, pengaduan kasus, rendahnya literasi masyarakat tentang migrasi aman, serta masih ditemukannya praktik calo ilegal,” tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara Delegasi Filipina dan tim BP3MI Jawa Barat mengenai praktik terbaik penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Diskusi ini menjadi wadah bagi kedua pihak untuk bertukar pengalaman sekaligus memperkuat pemahaman terkait tata kelola migrasi di masing-masing negara.

Sri Andayani, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. “Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan Delegasi Filipina ke kantor KP2MI dan BP3MI Jawa Barat. Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama dua negara dalam tata kelola migrasi,” ujar Sri.

Sebelumnya pada hari yang sama, BP3MI Jawa Barat juga mendampingi Delegasi Pemerintah Filipina dan IOM Filipina mengunjungi Desa Migran Emas di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Delegasi diterima oleh Staf Ahli Bupati Bandung Barat, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Barat, serta Kepala Desa Kertamulya. ***(Humas/BP3MI Jawa Barat)