Thursday, 25 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

Sosialisasi di Ungaran, Wamen Christina Tekankan Pentingnya Jalur Legal dan Tambahan Kompetensi bagi CPMI

-

00.12 20 December 2025 186

Sosialisasi di Ungaran, Wamen Christina Tekankan Pentingnya Jalur Legal dan Tambahan Kompetensi bagi CPMI

Semarang, KemenP2MI (19/12) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terus memperkuat literasi migrasi aman sekaligus membuka akses masyarakat dan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) terhadap kesempatan bekerja di luar negeri yang legal, terampil, dan terlindungi.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, saat sosialisasi peluang kerja di luar negeri dan migrasi aman kepada masyarakat di Desa Langensari, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/12/2025). 

“Penting bagi masyarakat memperoleh informasi terkait peluang kerja luar negeri dari sumber resmi dan terpercaya. Kami memiliki SiskoP2MI dan layanan pengaduan untuk mengakomodir ini semua,” katanya. 

Wamen Christina juga terus mengingatkan masyarakat dan calon pekerja migran peserta sosialisasi untuk menjadi pekerja migran lewat jalur legal dan prosedural. 

Mulai dari penggunaan agen penempatan atau P3MI resmi, skema penempatan yang benar, hingga kelengkapan dokumen, agar terhindar dari praktik penipuan, overcharging, dan berbagai risiko lainnya.

Selain itu, Wamen Christina juga menyoroti pentingnya pelatihan keterampilan yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja internasional. 

Apalagi saat ini, lanjut dia, peluang kerja luar negeri sangat terbuka bagi tenaga terampil, seperti pelatihan bahasa asing dan keahlian teknis di sektor tertentu. 

“Misalnya saja kebutuhan tenaga kerja di bidang manufaktur, khususnya juru las, yang sangat tinggi di sejumlah negara. Di Eropa Timur, gaji juru las bisa mencapai Rp96 juta per bulan. Ini peluang yang luar biasa. Bahkan, tidak harus menguasai bahasa lokal, cukup bahasa Inggris dasar,” jelas Wamen Christina.

Christina menambahkan, pemerintah juga terus memperluas program pelatihan agar masyarakat mampu mengambil peluang tersebut.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah terlibat aktif dalam penyediaan pelatihan yang disesuaikan dengan minat dan potensi warganya. 

“Kolaborasi pusat dan daerah dinilai krusial untuk menciptakan tenaga kerja migran yang kompeten, berdaya saing, dan terlindungi,” ungkapnya. 

Wamen Christina juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap layanan pengaduan bagi pekerja migran dan calon pekerja migran sejak tahap orientasi di BP3MI, sehingga dapat segera dihubungi apabila terjadi permasalahan selama proses penempatan maupun bekerja di luar negeri.

Selain sosialisasi, Kementerian P2MI turut memperkenalkan dan mengajak masyarakat Semarang berpartisipasi dalam program SMK Go Global. 

Program ini, kata dia, terbuka bagi 300 ribu lulusan SMK, termasuk yang telah lulus dan 200 ribu masyarakat umum yang berminat dan serius bekerja di luar negeri. 

Di SMK Go Global, peserta akan mendapatkan pelatihan bahasa dan keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja internasional.

“Ini kesempatan yang sangat baik, karena pemerintah turun langsung membantu masyarakat mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan, sehingga mereka memiliki daya saing untuk bekerja di luar negeri secara aman dan terlindungi,” pungkas Christina Aryani. **