Friday, 31 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

KemenP2MI Bahas Strategi Penempatan Prosedural Lewat FGD di Yogyakarta

-

00.10 28 October 2025 121

Dirjen Penempatan Ahnas membuka Forum Group Discussion (FGD) Edukasi Layanan Penempatan Pemerintah di Alana Hotel, Yogyakarta, pada Senin (27/10/2025)

Yogyakarta, KemenP2MI (28/10) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI) melalui Direktorat Penempatan Pemerintah menggelar Forum Group Discussion (FGD) Edukasi Layanan Penempatan Pemerintah di Alana Hotel, Yogyakarta, pada Senin (27/10/2025) sampai Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala BP3MI dan P4MI dari seluruh Indonesia, perwakilan Dinas Tenaga Kerja dari beberapa provinsi di seluruh Indonesia, termasuk di antaranya Bali, Deli Serdang, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat,  Lampung Timur, dll. Juga peserta dari berbagai unit kerja di Kementerian P2MI yang hadir langsung maupun secara daring.

Direktur Jenderal Penempatan Kementerian P2MI Ahnas menegaskan pentingnya sistem penempatan yang prosedural dan terkoordinasi sebagai kunci dan strategi pelindungan pekerja migran Indonesia.

“Penempatan prosedural adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, kita dorong edukasi pra-pendaftaran yang melibatkan pemangku kepentingan hingga ke tingkat desa,” ujar Ahnas dalam sambutannya.

Ia menambahkan, tata kelola penempatan perlu dimaksimalkan dengan sistem digital yang terintegrasi agar layanan penempatan pemerintah menjadi contoh terbaik.

“Yang tadinya rumit, harus kita permudah. Mulai dari Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP), pelatihan bahasa, hingga sertifikasi yang relevan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Penempatan Pemerintah Dyah Rejekiningrum menjelaskan,  bahwa program Government to Government (G to G) terus digencarkan agar makin banyak pekerja migran Indonesia yang terampil dan tersertifikasi.

Dyah juga mengapresiasi lembaga pendidikan, terutama Politeknik Kesehatan (Poltekkes), yang telah memasukkan kurikulum Bahasa Jerman dan Jepang untuk mendukung penempatan tenaga kesehatan ke luar negeri.

“Kami berharap dukungan pendidikan vokasi terus diperkuat agar penempatan pemerintah makin kompetitif,” ujarnya.

Program penempatan pemerintah saat ini masih relatif kecil dibanding sektor lain, namun Kementerian P2MI optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring penguatan pelatihan dan sinergi lintas lembaga.**(Humas/AHF)