Sunday, 7 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

SMK SUMMIT 2025, BP3MI Tekankan Peluang Kerja Internasional Dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

SMK SUMMIT 2025, BP3MI Tekankan Peluang Kerja Internasional Dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

00.11 28 November 2025 134

Foto bersama pada kegiatan SMK Summit

Kendari, KemenP2MI (27/11) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara menghadiri kegiatan SMK Summit yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara. Acara bertema “Membangun Generasi Emas Indonesia Melalui Pendidikan Vokasi Berkualitas SMK” ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, pada 27 November 2025, serta diikuti oleh para guru, pelaku dunia usaha dan industri (Dudika), serta berbagai instansi pemerintah.

Dalam sambutannya, perwakilan Dirjen Pendidikan Vokasional dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen RI, Wardani Sugiyanto, menyampaikan bahwa SMK memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja di daerah. Ia menekankan bahwa lulusan SMK diharapkan dapat mengisi peluang kerja lokal terlebih dahulu. Namun, kerja sama dengan KP2MI/BP2MI juga membuka peluang besar bagi lulusan untuk bekerja di luar negeri.


“Selain itu, terdapat saran strategis mengenai integrasi pendidikan vokasi untuk siswa non-SMK, karena sekitar 60 persen siswa SMA tidak melanjutkan kuliah dan langsung memasuki dunia kerja. Disarankan agar mereka dibekali keterampilan vokasi melalui short course di SMK, sehingga memiliki bekal profesional yang memadai,” ujarnya.

Kepala BP3MI Sulawesi Tenggara, La Ode Askar, menyampaikan bahwa lulusan SMK memiliki keunggulan kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja global. Banyak sektor di negara maju, seperti kesehatan, manufaktur, dan perhotelan, membutuhkan tenaga terampil dari Indonesia.


“Penandatanganan perjanjian kerja sama menjadi langkah strategis untuk menjembatani kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan pasar kerja global. Kita tidak hanya fokus mencetak lulusan, tetapi memastikan mereka siap, terbekali dengan keterampilan relevan termasuk bahasa asing, dan yang terpenting, mereka akan ditempatkan serta dilindungi melalui jalur resmi negara,” tegasnya.

Kolaborasi antar instansi, termasuk BP3MI, dinilai penting untuk memastikan investasi pemerintah pada pendidikan vokasi memberikan hasil optimal. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda Sulawesi Tenggara yang berdaya saing dan memiliki masa depan cerah, baik di dalam maupun di luar negeri. ***(Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara)