Wednesday, 5 November 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri Mukhtarudin Paparkan Capaian Gemilang Kementerian P2MI 2025 Saat Ratas di Kemenko PM

-

00.11 4 November 2025 81

Menteri Mukhtarudin Paparkan Capaian Gemilang Kementerian P2MI 2025 Saat Ratas di Kemenko PM

JAKARTA– Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa 4 November 2025.

Dipimpin Menko PM Muhaimin Iskandar, Ratas yang berlangsung khidmat ini dihadiri para menteri terkait, antara lain Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Selain itu, hadir pula Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto, serta Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.

Menteri Mukhtarudin dalam pemaparannya menekankan komitmen Kementerian P2MI memperkuat ekosistem tata kelola pelindungan Pekerja Migran Indonesia melalui program-program nyata dan terukur.

“Sepanjang 2025, Kementerian P2MI telah melahirkan terobosan demi terobosan. Kami tidak hanya menempatkan Pekerja Migran, tapi memastikan mereka berangkat kompeten, pulang selamat, dan keluarganya sejahtera,” tegas Mukhtarudin.

Adapun capaian strategis Kementerian P2MI 2025 yakni Migran Center, pusat vokasi one-stop service, telah resmi beroperasi di 6 perguruan tinggi tanah air, siap mencetak Pekerja migran berkualitas global.

"Pada tahun 2025, Kementarian P2MI telah meresmikan Migrant Center di 6 Perguruan Tinggi di Indonesia," beber Mukhtarudin.

Kedua, Menteri Mukhtarudin bilang ada Kelas Migran, di mana pelatihan terstruktur telah diluncurkan di Provinsi Lampung, NTT, dan Bengkulu, membekali ribuan calon Pekerja migran dengan skill teknis, bahasa, dan adaptasi budaya.

Sementara, layanan penempatan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri berdasarkan data SiskoP2MI pada tahun 2025, Kementerian P2MI telah memfasilitasi sejumlah 232.304 layanan penempatan, dengan negara penempatan yang didominasi oleh Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura. 

"Layanan penempatan didominasi skema sebanyak 185.139 layanan Pekerja Migran Indonesia. p-to-p penempatan" imbuh Mukhtarudin.

Desa Migran Emas

Pada tahun 2025, Kementerian P2MI telah Mengembangkan di 70 desa yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di 6 provinsi yaitu Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, NTB.

"Desa Migran ini akan menjadi role model pemberdayaan ekonomi keluarga pekerja migran kita," kata Mukhtarudin.

Fasilitasi Kepulangan dan Rehabilitasi Pekerja Migran Indonesia

Per Oktober 2025, Kementerian P2MI di tahun 2025 telah melakukan total layanan kepulangan dan rehabilitasi sejumlah 18.856 Pekerja Migran Indonesia

Kementerian P2MI juga telah menyiapkan fasilitas kepulangan berupa lounge yang terletak di 7 bandara dan 1 pelabuhan serta terdapat helpdesk yang tersebar di 20 bandara, 5 pelabuhan, 3 pos lintas batas negara.

Selama periode Oktober 2024-Oktober 2025 tim reaksi cepat Kementerian P2MI, telah berhasil mencegah keberangkatan sebanyak 6.754 Pekerja Migran Indonesia ilegal melalui 2.437 kegiatan pencegahan di seluruh Indonesia.

Selain itu, Menteri Mukhtarudin mengatakan bahwa terdapat 22 shelter di 16 wilayah yang dioperasikan dengan total kapasitas lebih dari 1.100 tempat tinggal sementara.

"Shelter kami dilengkapi layanan kesehatan, makanan, pendampingan psikososial dan akses komunikasi ke keluarga untuk mendukung pelindungan darurat," beber Mukhtarudin.

Selama Januari - Oktober 2025, sebanyak 1.393 laporan terkait link konten bermuatan ancaman siber pelindungan Pekerja Migran Indonesia sudah dilaporkan kepada Komdigi RI dan 1.328 link telah di takedown oleh Patroli Siber, serta persentase penanganan mencapai 95,3%.

Rencana Program Kementerian P2MI tahun 2026-2029

Menteri P2MI mengatakan Sekolah Vokasi Migran dari Kemenenterian P2MI tersebut dirancang sebagai model pendidikan dan pelatihan terpadu yang menggabungkan pendidikan formal adaptif, soft skills, serta pelatihan vokasional berbasis kebutuhan pasar kerja global.

"Program sekolah vokasi migran memiliki konsep pendidikan yang dilakukan secara boarding, dengan pembinaan 24 jam, mengutamakan rekrutmen lulusan SMA/SMK dan vokasi," ungkap Menteri.

Sekolah Vokasi itu, lanjut Mukhtarudin, memiliki kurikulum yang meliputi pendidikan teknis, bahasa yang berfokus pada beberapa bahasa yaitu bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Jerman, Korea Selatan dan Jepang, soft skill, bela negara dan literasi digital.

Menteri Mukhtarudin mengungkapkan, ia juga terus memperkuat sinergi lintas kementerian dan lembaga, untuk memperkuat pelidungan, serta meningkatkan kompetensi dari pekerja migran Indonesia sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Intinya, semua ini untuk satu tujuan, memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia. Kami akan terus bergerak cepat, menjemput bola, dan memastikan setiap kebijakan berdampak nyata bagi pekerja migran kita," pungkas Menteri Mukhtarudin.*