Sunday, 7 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri Mukhtarudin Terima Audiensi MPN Pemuda Melayu Nusantara, Siap Kolaborasi Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo

-

00.12 3 December 2025 78

Menteri Mukhtarudin Terima Audiensi MPN Pemuda Melayu Nusantara, Siap Kolaborasi Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo

Jakarta, KemenP2MI (3/12) - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) Mukhtarudin menerima audiensi dari Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Melayu Nusantara (MPN-PMN) di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2025).

Kunjungan yang dipimpin langsung Ketua Umum MPN-PMN Indrajaya Noor ini bertujuan mempererat sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam menyukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia.

Indrajaya Noor menyampaikan komitmen Pemuda Melayu Nusantara untuk turut bertanggung jawab moral mendukung program pemerintah.

“Kami datang ke sini ingin mendapatkan arahan sekaligus menegaskan kesiapan kami berkolaborasi dengan Kementerian P2MI demi suksesnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal perlindungan dan peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia,” ujar Indrajaya.

Menteri Mukhtarudin yang didampingi Sekretaris Jenderal KemenP2MI Komjen Pol Dwiyono menyambut baik niat tersebut dan memaparkan visi besar Presiden Prabowo terhadap sektor pekerja migran.

“Pada Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto mentransformasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjadi Kementerian P2MI. Ini bukti komitmen negara untuk lebih optimal mengelola dan melindungi pekerja migran dari hulu hingga hilir baik sebelum penempatan, selama penempatan, hingga purna penempatan,” terang Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin menegaskan, Presiden mengarahkan dua fokus utama Kementerian P2MI ke depan yakni peningkatan kualitas dan keterampilan pekerja migran Indonesia dan pergeseran paradigma dari low skill ke middle dan high skill.

“Dulu 80–90% pekerja migran kita adalah pekerja rumah tangga (PRT). Ke depan, kita balik, maksimal 10% saja yang PLRT, itupun harus memiliki keterampilan dasar, bahasa, dan pengetahuan yang memadai. Sisanya kita dorong mengisi sektor-sektor profesional yang lebih tinggi skill dan penghasilannya,” tegas Mukhtarudin.

Menteri juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk ormas dan organisasi kepemudaan seperti Pemuda Melayu Nusantara, untuk aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar menjadi pekerja migran yang prosedural dan aman, sehingga angka pekerja migran nonprosedural serta korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dapat ditekan seminimal mungkin.

“Kami punya platform resmi SiskoP2MI yang memuat semua informasi lengkap dan terpercaya. Silakan manfaatkan untuk edukasi masyarakat," beber Mukhtarudin.

Sebagai program quick win Pemerintah, Kementerian P2MI menargetkan 500 ribu calon pekerja migran berkualitas tinggi dalam waktu dekat, terdiri dari 300 ribu lulusan SMK dan 200 ribu dari jalur umum, yang akan diarahkan ke sektor-sektor profesional di luar negeri.

Menyambut arahan tersebut, Indrajaya Noor atas nama Pemuda Melayu Nusantara menyatakan kesiapan penuh.

“Insya Allah kami akan follow-up semua arahan Bapak Menteri. Kami akan gencar menyampaikan edukasi kepada masyarakat, khususnya komunitas Melayu di seluruh Nusantara, tentang cara menjadi pekerja migran yang aman, prosedural, dan berkualitas tinggi,” janji Indrajaya.

Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat tersebut ditutup dengan foto bersama dan komitmen untuk segera menindaklanjuti kerja sama konkret antara Kementerian P2MI dan MPN Pemuda Melayu Nusantara dalam waktu dekat.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan cita-cita Indonesia Emas 2045 melalui pekerja migran yang berkualitas, bermartabat, dan berdaya saing tinggi di kancah internasional dapat segera terwujud.*