Sunday, 7 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

Optimalisasi Kebutuhan Global, Kementerian P2MI Siapkan Pekerja Migran Terampil

-

00.12 5 December 2025 123

Dirjen Penempatan Kementerian P2MI Ahnas, Saat Memberikan Materi dalam Kegiatan Munas AIPNEMA di Universitas Muhammadiyah Gombong, Kamis (04/12/2025)

Gombong, KemenP2MI (04/12) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terus menyiapkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil sejalan dengan optimalisasi  kebutuhan global. Hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo yaitu  menyiapkan 500 ribu pekerja migran terampil.

Demikian disampaikan Dirjen Penempatan Kementerian P2MI Ahnas, saat memberikan materi dalam  kegiatan Munas AIPNEMA di Universitas Muhammadiyah Gombong, pada Kamis (04/12/2025).

"Target ini terdiri dari 300 ribu lulusan SMK dan 200 ribu masyarakat umum dengan beberapa negara yang menjadi sasaran penempatan di luar negeri," ujarnya. 

Dirjen Ahnas memastikan bahwa Kementerian P2MI  memastikan Pekerja Migran yang ditempatkan terlindungi pada semua tahapan baik dari awal sampai akhir. 

"Salah satu fokus utama Presiden adalah peningkatan signifikan penempatan tenaga terampil Indonesia ke luar negeri, sekaligus memastikan mereka bekerja melalui jalur resmi dengan pelindungan yang menyeluruh" ungkapnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Dirjen Ahnas, sektor kesehatan menjadi salah satu sektor dengan permintaan tertinggi di dunia. Negara-negara maju menghadapi aging population dan kekurangan tenaga perawat, sehingga permintaan terhadap caregiver dan tenaga kesehatan asing meningkat cepat.

“Ini momentum besar bagi para lulusan perawat Indonesia. Dunia membutuhkan mereka. Data SIP2MI menunjukkan sejumlah jabatan yang paling diminati antara lain caregiver, nurse, domestic worker, plantation worker, dan pekerjaan rumah tangga profesional.” ujarnya.

Dirjen Ahnas menambahkan, potensi penghasilan menjadi salah satu daya tarik utama menjadi Pekerja Migran. Selain upah yang jauh lebih tinggi dari dalam negeri, penempatan luar negeri memberikan pengalaman kerja menarik, peningkatan keahlian, dan jejaring profesional global yang sangat berharga.

"Indonesia tengah berada dalam masa bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai lebih dari 183 juta jiwa. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi pemerintah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja ke luar negeri, khususnya di sektor-sektor yang permintaannya terus meningkat," jelasnya.

Di akhir paparannya, Dirjen Ahnas menegaskan bahwa lulusan keperawatan memiliki peluang besar menjadi bagian dari sistem kesehatan dunia.

“Mereka bukan hanya pekerja. Mereka membawa reputasi Indonesia. Oleh karena itu Kementerian P2MI juga mengajak perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan mitra kesehatan untuk memperkuat ekosistem pendidikan, pelatihan, dan penempatan Pekerja Migran Indonesia secara berkelanjutan, serta mendorong lulusan kita meraih peluang kerja global,” tegasnya.*