Sunday, 7 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

Wamen Christina Minta BJB Tingkatkan Pembiayaan KUR: Dukung Target Penempatan 500 Ribu Pekerja Migran di 2026

-

00.12 3 December 2025 164

Wamen Christina Minta BJB Tingkatkan Pembiayaan KUR: Dukung Target Penempatan 500 Ribu Pekerja Migran di 2026

Jakarta, KemenP2MI (03/12) — Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, mendorong Bank Jawa Barat (BJB) memperkuat dukungan pembiayaan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penempatan pekerja migran di 2026 mendatang.

Dukungan perbankan ini diminta seiring target nasional dari Presiden Prabowo Subianto untuk penempatan 500 ribu pekerja migran di 2026.

Wamen Christina mengatakan, KUR menjadi instrumen penting agar calon pekerja migran yang tidak memiliki kemampuan pembiayaan dapat tetap mengakses pelatihan maupun dokumen yang diperlukan untuk proses penempatan secara aman dan profesional.

"Tahun depan arahan Bapak Presiden  menempatkan 500 ribu pekerja migran ke luar negeri. Tidak semua calon pekerja memiliki kemampuan membiayai pelatihan dan proses penempatan, sehingga skema KUR adalah solusi yang harus diperkuat," katanya saat bertemu Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank Jawa Barat di Kantor Kementerian P2MI, Rabu (3/12/2025).

Christina menjelaskan, kewenangan anggaran penyaluran KUR Pekerja Migran ke kementeriannya saat ini sedang berjalan dan diperkirakan Maret 2026, seluruh skema KUR pekerja migran sudah siap diluncurkan. Adapun plafon KUR untuk pekerja migran di 2026 mencapai Rp208 miliar dan disalurkan lewat Bank Artha Graha sebesar Rp25 miliar, Bank Sinarmas Rp25 miliar, Bank Jawa Barat (BJB) Rp45 miliar, dan Bank Jakarta Rp100 miliar. 

BJB, kata dia, menunjukkan komitmen melalui penyaluran KUR bagi pekerja migran mencapai Rp13,3 miliar di 2024, untuk pekerja migran di Taiwan dan Jepang. Selain itu, BJB juga telah memiliki agen collection di Taiwan dan Jepang, menyediakan akses KUR lewat cabang pembantu mereka di Jawa Tengah, Jawa Timur Lampung, dan Jakarta,  dengan plafon pembiayaan hingga Rp45 juta per debitur.

Christina juga menyarankan agar BJB memperluas penyaluran KUR mereka untuk pekerja migran yang ada di Hong Kong dan Singapura. 

"KUR ini sangat membantu, bukan hanya untuk pelatihan, tetapi juga untuk keberlangsungan hidup keluarga pekerja migran di Tanah Air. Kami mengapresiasi BJB yang sudah bergabung memperkuat skema pembiayaan ini," ungkap politisi Partai Golkar ini. 

"KUR akan menjadi opsi pembiayaan resmi yang terus kita dukung dan promosikan, sebagai bagian dari political will pemerintah," tambah Christina.

Wamen P2MI juga menekankan, pemerintah tengah menyiapkan Program SMK Global 2026, yang menargetkan penempatan 500 ribu pekerja migran, terdiri dari 300 ribu lulusan SMK/SMA dan 200 ribu dari masyarakat umum. 

Kementerian P2MI, tambah dia, ingin memastikan mereka mendapat pelatihan bahasa, pelatihan kompetensi, sertifikasi, serta fasilitasi penempatan melalui skema terintegrasi.

"Kami ingin perbankan mengambil peran lebih besar dalam pembiayaan pelatihan dan penempatan. Pemerintah punya intensi kuat membantu pembiayaan ini agar masyarakat memiliki akses kerja layak di luar negeri," imbuh Christina Aryani.