Friday, 31 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

KemenP2MI Hadir di Job Fair Nunukan 2025, Buka Peluang Kerja Prosedural bagi Pencaker Daerah Perbatasan

-

00.10 8 October 2025 274

KemenP2MI Hadir di Job Fair Nunukan 2025, Buka Peluang Kerja Prosedural bagi Pencaker Daerah Perbatasan

Nunukan, KemenP2MI (8/10) — Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menggelar Job Fair 2025 selama dua hari, mulai Rabu hingga Kamis, 8–9 Oktober 2025 di Gor Dwikora, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara. 

Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pencari kerja (pencaker) dengan perusahaan dan lembaga penempatan tenaga kerja prosedural, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Bupati Nunukan, Irwan Sabri, menyampaikan bahwa kegiatan job fair ini diharapkan dapat mempermudah akses pelayanan bagi masyarakat, khususnya para pencari kerja di wilayah perbatasan.

“Saya berharap para pencaker bisa memanfaatkan job fair ini untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok dan sesuai kemampuan masing-masing. Sinergi antara pemerintah dan pihak swasta harus terus dijaga agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Irwan.

Melalui Job Fair Nunukan 2025, lanjut Irwan, pemerintah kab. Nunukan, Kalimantan Utara, berharap hadirnya KemenP2MI dapat membuka wawasan luas bagi masyarakat tentang peluang kerja yang aman, legal, dan prosedural, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam mencetak tenaga kerja kompeten dari wilayah perbatasan Indonesia. 

Sementara itu, Pengantar Kerja Ahli Madya KemenP2MI, Budiono, menambahkan bahwa peluang kerja luar negeri menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang belum terserap di pasar kerja domestik.

“Dalam job fair ini, kami memberikan informasi resmi tentang tata cara bekerja ke luar negeri secara prosedural. Kami ingin masyarakat memahami jalur yang benar agar terlindungi dan menjadi Pekerja Migran Indonesia yang profesional,” jelas Budiono.

Budiono juga menekankan pentingnya kesiapan Calon Pekerja Migran Indonesia, tidak hanya dalam hal kompetensi bahasa dan teknis, tetapi juga kesiapan mental, budaya, serta menjaga kesehatan secara optimal.

“Semua itu menjadi bagian penting dalam proses seleksi dan keberhasilan bekerja di luar negeri,” tambah Budiono.** (Humas/EMR).