Friday, 31 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

Pesan Sahli Chotib untuk SMK, Agar Terus Lakukan Pengembangan Keterampilan Teknologi

-

00.10 9 October 2025 165

Pesan Sahli Chotib untuk SMK, Agar Terus Lakukan Pengembangan Keterampilan Teknologi

Lumajang (9/10) - Staf Ahli Menteri bidang Transformasi Digital KP2MI, Prof. Chotib, menyampaikan pesan kepada jajaran SMK di wilayah Lumajang dan Jember untuk terus dan senantiasa melakukan pengembangan keterampilan teknologi, menguatkan jejaring dengan memanfaatkan media, serta memperkuat silaturahim.

“Hal tersebut sebagai bagian dari manajemen merawat dan antisipasi masa depan,” ungkap Chotib saat menjadi narasumber pada kegiatan Workshop di SMKN 1 Tekung, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025).

Workshop ini terang Chotib mengusung tema Peningkatan, Relevansi Kompetensi Lulusan melalui Penyusunan dan Pembaruan Profil Lulusan SMK. Dihadiri oleh siswa didik SMK, para lulusan, serta perwakilan dari SMK yang ada di wilayah Lumajang dan Jember.

“Peran sekolah, dalam hal ini SMK penting guna menumbuhkan rasa tanggung jawab, integritas, dan kejujuran. Dikatakan berhasil jika dapat hidup mandiri, dan syukur jika kelak mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga membantu ketahanan ekonomi wilayah dan negara,” jelas Chotib.

Pada kesempatan tersebut, dirinya berpesan jika hendak bekerja ke luar negeri, agar cukup satu atau dua kali kontrak saja guna mengumpulkan uang, lalu jadilah wirausahawan, ucap Chotib yang juga merupakan lulusan SMKN 1 Tekung.

Sementara itu, Kepala Seksi SMA/SMK Cabang, Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Jember dan Lumajang, Muhammad Khotib, menyatakan bahwa wilayah Jember dan Lumajang memiliki banyak Sekolah Menengah Kejuruan yakni sebanyak 9 SMK - Terdiri dari 8 berstatus negeri dan 1 swasta.

‎‎Khotib ingin memastikan bahwa tiap alumni lulusan SMK kompeten pada bidangnya dan bekerja sesuai kompetensi dan jurusan yang dimiliki. Disampaikannya, menurut penelitian dari Universitas Gadjah Mada bahwa 41,2% rata-rata lulusan SMK bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

“Harapannya dari workshop ini, dapat dipetakan sehingga pasca lulus dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Tantangannya, bagaimana mensinkronkan kurikulum SMK dengan industri,” ujar Khotib.

‎Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KP2MI, Agustinus Gatot Hermawan menyampaikan bahwa terdapat kesenjangan kompetensi atara lulusan dengan kebutuhan industri, disini SMK berperan menjembatani kesenjangan tersebut. Hal yang dapat dilakukan yakni dengan cara bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) atau Pelaksana Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

“Sekolah harus selektif jika hendak bekerjasama dengan P3MI. Misalnya dari pemetaan didapatkan bahwa para lulusan mau bekerja ke Jepang, maka carilah P3MI yang memiliki SIP2MI ke Jepang, lihat lowongannya ada di sektor apa saja.” ujar Gatot.

Direktur Pemetaan Pasar Kerja Luar Negeri KP2MI, Devriel Sogia, dalam workshop tersebut menyatakan kebutuhan untuk melakukan matching antara data lulusan SMK dengan demand dari luar negeri.

‎‎”Banyak peluang kerja tersebar di berbagai negara, seperti Jepang, Jerman, Kanada, Amerika Serikat dan negara prospek lainnya. Untuk melihat berbagai macam lowongan kerja ke luar negeri, bapak-ibu dapat melihat di siskop2mi.bp2mi.go.id,” ujarnya.

Setelah workshop diisi dengan diskusi dan tanya jawab diantara ratusan peserta, kegiatan ditutup dengan penanaman pohon jati yang melambangkan tunas harapan dilapangan SMKN 1 Tekung.*** (Humas/Staf Ahli dan Staf Khusus KP2MI/DH/SD)