Semarang, KemenP2MI (29/10) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) terus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja lewat program Edukasi Informasi Skema Penempatan pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum yang digelar di Semarang, Selasa (28/10).

Direktur Jenderal Penempatan KemenP2MI, Ahnas, menegaskan peran strategis Bursa Kerja Khusus (BKK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai jembatan penting antara lulusan muda dengan peluang kerja, termasuk penempatan ke luar negeri secara aman dan legal.

“BKK bukan sekadar tempat berbagi informasi lowongan kerja, tapi juga pintu resmi agar penempatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan sesuai aturan dan memberi perlindungan yang layak,” ujar Ahnas.

Ia menambahkan, edukasi ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman para pengelola BKK mengenai prosedur, mekanisme, dan manfaat penempatan pekerja migran Indonesia.

“Dengan pemahaman yang baik, kita bisa mencegah praktik penempatan tidak prosedural yang merugikan generasi muda,” tegasnya.

Ahnas juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, BKK, serta dunia usaha dan industri untuk menciptakan ekosistem kerja yang sehat dan berkelanjutan.

“Kita tidak hanya menyiapkan lulusan yang kompeten, tapi juga memastikan mereka punya jalur karier yang jelas, legal, dan bermartabat,” imbuhnya.

Kegiatan yang berlangsung dua hari, Selasa–Rabu (28–29 Oktober), diikuti oleh perwakilan dinas tenaga kerja kabupaten/kota serta pengelola BKK dari berbagai SMK di Jawa Tengah.*(Humas KP2MI/MSA)

-