BP3MI Sulteng Fasilitasi Kepulangan Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Asal Kabupaten Sigi dari Negara Penempatan Oman
-
BP3MI Sulteng Fasilitasi Kepulangan Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Asal Kabupaten Sigi dari Negara Penempatan Oman
Palu, KemenP2MI (21/12) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali memfasilitasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia asal Desa Kulo Rantea Kec. Dolo Kab. Sigi atas nama Hijria Binti Usman Marjuna dari Negara Penempatan Oman, yang tiba di Bandara Mutiara Sis-Aljufri Palu, Pada Minggu (21/12/2025).
Pada 18 Desember 2025, BP3MI Sulawesi Tengah menerima brafaks dari KBRI Muscat terkait rencana pemulangan 1 orang Pekerja Migran Indonesia Bermasalah dari Oman. Menindaklanjuti hal tersebut, pada 21 Desember 2025, Pekerja Migran Indonesia Bermasalah dipulangkan melalui jalur udara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menggunakan maskapai Super Air Jet.
Setibanya di Palu pada pukul 10.50 WITA, Pekerja Migran Indonesia Bermasalah dijemput langsung oleh Ketua Tim Pelindungan BP3MI Sulawesi Tengah Merli Nancy Riga dan selanjutnya difasilitasi pemulangannya ke daerah asal.
Pekerja Migran Indonesia Bermasalah atas nama Hijriah binti Usman Marjuna diantarkan langsung ke kediaman anaknya di Desa Kulo Rantae, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, dan diserahterimakan kepada pihak keluarga, yaitu Alwiah selaku anak kandung. Proses serah terima tersebut disaksikan langsung oleh Indra Pramana, selaku Sekretaris Desa Kulo Rantae.
Merli Nancy Riga Selaku Ketua Tim Pelindungan BP3MI Sulteng menyampaikan bahwa pemulangan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi pekerja migran.
“BP3MI Sulawesi Tengah berkomitmen untuk memastikan setiap Pekerja Migran Indonesia yang dipulangkan dapat kembali ke daerah asal dengan aman dan bertemu kembali dengan keluarganya. Ini adalah bentuk pelindungan negara terhadap Pekerja Migran Indonesia, mulai dari luar negeri hingga ke rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan agar proses pemulangan berjalan lancar.
“Kami terus berkoordinasi dengan KBRI, pemerintah daerah, dan pihak keluarga agar proses kepulangan Pekerja Migran Indonesia dapat dilakukan secara cepat, aman, dan manusiawi,” tambahnya.
Alwiah, selaku anak kandung Hijriah binti Usman Marjuna, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas fasilitasi kepulangan ibunya.
“Kami sekeluarga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BP3MI Sulawesi Tengah, KBRI, serta semua pihak yang telah membantu kepulangan ibu kami hingga tiba dengan selamat di rumah. Kehadiran pemerintah benar-benar kami rasakan, karena ibu akhirnya bisa kembali berkumpul bersama keluarga dalam keadaan aman,” ungkapnya.
BP3MI Sulawesi Tengah menegaskan akan terus memberikan layanan pelindungan dan pendampingan kepada Pekerja Migran Indonesia, khususnya Pekerja Migran Indonesia bermasalah, sebagai bagian dari upaya perlindungan menyeluruh dari hulu hingga hilir.**Humas BP3MI Sulawesi Tengah